Translate

Total Pageviews

Thursday, September 10, 2015

Disiplin masyarakat “Singa”

Disiplin masyarakat “Singa”


Tidak terbayangkan seorang anak desa akan bisa pergi berkunjung ke Singapura layaknya seorang turis asing yang berlibur dan berkunjung ke Negara kita entah itu Yogyakarta, Lombok, Bali atau tempat wisata lainnya. Nah itulah hidup dan tidak dapat diprediksi.

Begitu anda mendarat di Changi Airport, anda akan disapa dengan ramah, dichek dengan ketat, dari identitas diri hingga surat – surat yang sepatutnya dipersiapkan. Airport yang luas dan bersih. Dan hampir tidak ada birokrasi dan sembrautnya portir yang terkesan memaksa untuk membawa barang bawaan kita. Paling tidak kita tidak merasa terganggu. Dan saat ini akan dicanangkan untuk menggunakan tenaga robot untuk ditugaskan di airport tersebut.

Anda tidak usah merasa bingung, semua tanda penunjuk arah telah dipasang dengan jelas. Begitu anda keluar airport, taxi mewah sudah standby menunggu didepan pintu dan telah dipersiapkan agar tidak sampai terjadi antrean. Professional. Semua memakai argo standard. Harga sama tetapi pelayanan yang diutamakan termasuk penyediaan mobil mewah sebagai taxi.

Dalam perjalanan menuju hotel Mandarin Marina by Meritus, sepanjang jalan anda akan menemukan suasana hijau seperti berada ditengah hutan. Pepohannya rimbun, tua tertata dan tidak ada sampah sedikitpun sepanjang jalan. Bunga – bunga menghiasi jalanan. Well organized.

Sepanjang jalan utama, anda akan tidak akan menjumpai ada mobil – mobil yang parkir sembrawut. Ini baru namanya jalan bebas hambatan. Tidak juga ditemukan seorang polisi yang bertugas. Kebanyakan CCTV yang terpasang dijalan. Begitu anda melanggar lampu lalu lintas, tidak usah berdebat dengan oknum polisi atau tawar menawar harga. Awal bulan paling anda akan mendapatkan surat tilang dan harus mengikuti siding dan bayar dengan Negara. Tidak ada masuk ke kantong pribadi. Di Negara ini, benar – benar menempatkan orang untuk bekerja “The right man on the right place” sesuai dengan bidang kerja dan profesi masing – masing.


Proyek pembangunan. Kalaupun ada proyek perbaikan/pembangunan, maka anda akan menjumpai seolah tidak ada pengerjaan apapun. Karena sebatas proyek itu akan di tutup dengan penutup yang special sehingga tidak aka nada yang namanya debu, pasir berserakan yang membuat mata kita perih dan terkadang jatur terpeleset. Pengerjaan itu dilakukan benar – benar professional. Tidak menyebabkan kemacetan dan lain – lain. Anda tidak akan menemukan kabel – kabel listrik, telephone atau yang lainnya berserakan menghiasi pemandangan. Semua kabel tertanam rapi dibawah tanah. Demikian juga dengan papan reklame ataupun brosur – brosur yang ditempel didinding – dinding yang membuat semuanya kotor. Tidak akan anda jumpai. Dalam benak saya…. Kapan yah kita bisa memiliki Negara seperti ini?

Sepeda motor juga akan jarang anda jumpai. Paling dari petugas Mc. D, atau pengantar makanan siap saji saja dan motor besar. Semuanya kebanyakan mobil mewah sekelas Lexus, Mercedes Benz, BMW, Ferrari, Lamborgini, dll. Belum pernah saya temui Avanza, atau sejenisnya.

Tahukah anda, dibawah jalan raya ada ruangan kurang lebih 4 tingkat dan itu berhubungan satu sama lainnya. Antara bangunan yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan menggunakan escalator atau lift. Dan kehidupan dibawah tanah sangat ramai layaknya yang ada di permukaan jalan raya. Semua system sudah tertata rapi. Setiap kebijakan pemerintah Negara ini di sosialisasikan dengan baik. Dampak tersebut bisa dirasakan secara langsung oleh pemerintah rakyak Negara ini. Jadi antara pemerintah dan masyarakat sudah bersinergi dan saling dukung mendukung. Tidak seperti di Negara kita demo dimana – mana. Gontok – gontokan dan satu sama lain tidak saling dukung. Hanya memikirkan kepentingan pribadi, golongan dan kelompok. Kalau hal ini terus terjadi, Indonesia tidak akan bisa maju dan malah akan berada diambang keterpurukan.

Di Negara ini, tidak ada yang namanya pungutan liar. Parkir dilakukan secara otomatis, dengan membeli kartu, kita tinggal gesek seperti pulsa. Kalau habis tinggal diisi. Retribusi – retribusi juga sangat jarang.  Demikian juga kalau anda mau menggunakan transportasi darat (MRT atau sejenisnya) anda akan membeli kartu dengan nominal tertentu. Kalau habis anda harus membeli lagi. Kartu ini dapat dipergunakan dengan tenggang waktu tertentu. Sehari, Dua hari atau seperti member.

Wisata kuliner. Kalau anda mau makan selain yang disajikan di dalam hotel, banyak tempat – tempat makan umum yang tersedia. Mengenai besaran harganya, dapat disesuaikan dengan keadaan kantong. Dan juga jenis makanan yang sesuai dengan lidah kita.

Entertainment. Acara – acara hiburan sering ditampilkan secara umum tanpa dikenai biaya. Seperti live performance di seputaran Marina Bay. Untuk menuju kea rah situ, dapat juga ditempuh dengan berjalan kaki sambil jogging.

Souvenirs/Gift shop. Juga akan banyak anda dapati dengan harga yang terjangkau di sekitar komplek Orchard Road. Deket dengan hotel Marriot. Harganya dalam bentuk paket misalnya 3 macam hanya 10 $. Yah tergantung jenis apa yang anda sukai.

Lokalisasi. Negara ini dengan jelas dan tegas mengakui adanya lokalisasi untuk wanita penghibur. Yang saya dengar, semua terkontrol dengan baik. Baik untuk pendataan diri, pengecekan kesehatan, dan lain – lain dilakukan secara rutin dan dalam audit dari pemerintah. Hal ini saya kembalikan ke individu masing – masing apakah ini positive atau negative. Menurut mereka, Ini mungkin bisa menghapus angka pemerkosaan atau aborsi.



Mengenai kebersihan kamar tamu di hotel, tidak kalah dengan di Negara kita. Permasalahannya adalah, kalau kita menginap di hotel, murni untuk liburan atau bisnis. Bukan untuk mencari – cari masalah / komplaint. Beda dengan kalau orang Singapore berlibur di Negara kita dan menginap di suatu hotel, lebih banyak komplaint. Dan kita harus selalu berpikir positive untuk kemajuan dan perbaikan pelayanan.

Singapore begitu maju pesat mirip Dubai. Ini karena dukungan dari semua pihak karena disiplin, tekad, jujur, transparan, tersosialisasikan dengan jelas setiap kebijakan, teranalisa dari semua pihak dan penduduk Negara ini.


Saya yakin, semua Presiden dari segala jaman, mentri – mentri seluruh cabinet kepemerintahan Indonesia pernah berkunjung ke Singapore untuk studi banding katanya. Adakah dari mereka bisa mencontoh yang terbaik untuk dilakukan di Negara kita? Ini berpulang lagi kepada individu masing – masing. Selamat dan sukses buat masyarakat Singapore.



No comments:

Post a Comment